Kamis, 11 Februari 2010

Tanya Tentang Makanan Instan dan MSG

Bu Dokter, saya memiliki seorang putra berumur 15 bulan dan karena kesibukan saya dan istri, selain susu formula dan ASI, kami memberikan makanan berupa tim atau bubur instant kardusan setiap hari karena tidak sempat memasak makanan khusus. Yang saya tanyakan: 1. Apakah memakan makanan instant seperti itu setiap hari bisa berdampak negatif? 2. Seberapa aman kadar MSG bisa dikonsumsi anak seusia putra saya? Terima kasih.

Fathur, 32 tahun


Jawaban :

Dear ananda Fathur, Sebenarnya apabila pemberian ASI dan susu formula cukup sesuai petunjuk dokter spesialis anak, makanan padat lain adalah untuk memicu fungsi organ pencernaan sesuai tahapan perkembangan organ dan fungsinya yang optimal - tepat guna. Semua produk yang keluar di pasaran dengan nomor legalitas dari Badan Pemerintahan / Fabrikan, untuk hal ini adalah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), pastinya telah memenuhi standar produk dan operasionalnya, dengan pelabelan sah sampai dengan tanggal kadaluarsa, bisa dijamin aman bila dikonsumsi sesuai aturan yang tertera pada label.

Tapi yang ananda bicarakan disini adalah makanan instan kardusan. Walaupun, ya sistem pencernaan balita itu belum begitu kompleks untuk mencerna jenis-jenis makanan, tapi makanan jenis instan ini tidak baik untuk sistem pencernaan si balita yang sedang menuju tahap maturasi, pada beberapa balita makanan instan bisa menimbulkan diare ataupun sembelut dan bahkan hilangnya nafsu makan (karena pencernaan trauma). Ada baiknya untuk membuatkan untuk anak balita itu segelas jus buah-buahan segar, yang saya yakin pembuatannya juga tidak sulit dan memakan waktu lama. Pengenalan balita dan sistem pencernaannya dengan makanan-minuman alami ini penting, jangan melulu diberi makanan instan / bubur, supaya sistem pencernaannya bisa terbiasa atau terstimulasi dengan baik dengan sesuatu yang alami, yang alami / natural itu bisa dipastikan lebih baik dari pada makanan instan.

Cobalah buah-buahan segar ini, saya yakin, untuk anak seumur anak ananda bisa juga menikmatinya (saya tahu karena cucu saya juga menikmati buah-buah segar yang diberikan). Nah, coba luangkan waktu ananda berdua istri, ataupun bisa salah satu dari kalian, untuk mendampingi si kecil menkonsumsi buah segar. Bisa dibuatkan jadwal perminggu untuk ini supaya bisa lebih mudah melakukan pengawasan. Jadwal pemberian buah-buahan segar ini bisa diberikan kepada pembantu atau baby sitter, sehingga walaupun ananda berdua sibuk seharian, pola makan balita ananda bisa ananda berdua awasi dengan baik.

Untuk masalah MSG. Telah ada penelitian yang dilakukan UGM dengan kerjasama dengan University of Western Australia, disimpulkan bahwa tidak ditemukan gangguan kesehatan pada orang sehat yang makanannya ditambah MSG sampai 3 gram pada setiap porsinya. Bahkan tekanan darah, kecepatan denyut nadi dan pernafasan pada kelompok sampel orang-orang yang diberi MSG antara 1,5 sampai 3 gram, juga tidak ada perbedaan yang signifikan dengan kelompok yang makanannya tanpa MSG.

Menurut Bpk Sunarto Prawiro Sujanto, Ketua Persatuan Pabrik MSG dan Asam Glutamat Indonesia, yang juga mantan Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan Pertama(1974), kandungan MSG di makanan ringan / snack paling banyak itu adalah 0,004 %, lebih dari itu, makanan ringan akan terasa begitu asin yang beliau yakin orang-orang juga tidak akan mau memakannya. Bahkan ketua Badan POM, Bpk. Sampurno, dan juga Badan Kesehatan PBB, WHO, telah menyatakan MSG itu aman bagi kesehatan, asal konsumsinya tidak berlebihan. Untuk bayi dan anak dibawah 3 bulan, tentu saja tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi ini, dengan pemikiran sistem pencernaannya masih terlalu rentan. Demikian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat.


Sumber :
http://mediasehat.com/tanyajawab200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar